"Ilmu itu lebih baik dari Harta, ilmu menjagaMu sedangkan Kamu menjaga harta. Ilmu itu penghukum (Hakim) sedangkan harta itu terhukum. Harta itu berkurang jika dibelanjakan namun ilmu itu bertambah jika dibelanjakan" by. Saidina Ali bin Abi Thalib

Jumat, 27 April 2012

♛ Jangan memberi makan Orang yang sakit? ♛

Bismillah...
Assalamu alaikum Wr Wb
     Sehat jiwa-raga, sehat fisik-psikis, merupakan dambaan kita semua. Dalam hidup ini, manusia terbebani oleh dua tugas besar; beribadah kepada Allah Ta'ala dan memenuhi tuntutan hidup duniawi. Dalam menjalankan tugas tersebut, manusia perlu memiliki tubuh yang fit dan sehat. Coba bayangkan ketika Kita akan melaksanakan suatu ibadah umroh (misalnya) tapi pada saat tiba hari H keberangkatan tanpa diduga Kita jatuh sakit yang mengharuskan Kita istirahat full atau pada saat akan ujian tutup di suatu perguruan tinggi yang mana ketika hari H tiba, Kita kurang fit dalam menghadapinya sehingga bisa saja mengakibatkan nilai yang didapat tidak sesuai dengan harapan.
     Islam telah memberikan sederet resep hidup sehat yang disarikan dari petunjuk AI-Quran dan As-Sunnah. Islam telah membimbing Kita untuk mampu menjaga kesehatan dan memudahkan kita meraih kesembuhan bila sedang tertimpa sakit.
     Pada kesempatan kali ini Admin akan mem-posting tentang pesan-pesan Rasulullah Saaw terkait dengan kesehatan, tentunya ada banyak sekali pesan-pesan Baginda yang memiliki efek terhadap kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya kalau makan/minum harus dengan duduk, larangan tengkurap, manfaat madu, dll. Nah, karena pesan-pesannya banyak maka Admin tidak serta merta langsung menyajikan semuanya tapi satu per satu, OK? Cekidot…

Pesan-pesan Rasulullah Terkait dengan Kesehatan [Bagian I]
"Jangan memberi makan Orang yang sakit?"

     Manusia membutuhkan makan dan minum agar mampu bergerak, berpikir dan menjalani hidup dengan normal. Tapi jika Seseorang tertimpa sakit tertentu, adakalanya Ia merasa tidak memiliki nafsu makan dan minum. Bahkan rasa dalam mulutnya berubah pahit sehingga Ia tidak dapat merasakan enak. Kedokteran mo­dern telah mengungkap bahwa keengganan pasien untuk makan di saat-saat sakit adakalanya menjadi salah satu faktor kesembuhan. Inilah yang diperintahkan Rasulullah.
     Diriwayatkan dari Uqbab bin Amir Al-Juhani, Ia berkata, Rasulullah Saaw bersabda:
"Jangan kalian memaksa orang-orang sakit kalian untuk makan dan minum. Karena, Allah memberi makan dan minum kepada mereka." (H.R. Ibnu Majah)
     Penekanan pada hadist di atas adalah ‘Jangan memaksa’, ‘Jangan memaksa’ bukan berarti ‘Jangan memberi’, tetapi biarlah orang yang sakit memakan makanan yang dia sukai.
     Kadang orang menyangka bahwa orang yang sakit harus makan dan kemudian memaksanya makan untuk menguatkan kesehatan tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Memaksa orang sakit untuk makan membuatnya tidak bisa mengambil manfaat dari makanan tersebut karena otak tidak memerintahkan sistem pencernaan untuk mengeluarkan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan. Hal ini justru yang membuat kondisinya semakin bertambah buruk dan kritis.
     Cara penanganan yang tepat adalah memberinya proporsi yang bisa dicerna. Proporsi makanan di sini berkaitan erat dengan kadar efektivitas alat pencernaan untuk bekerja. Proporsi ini juga hendaknya sesuai selera si sakit. Jenis makanannya harus yang mudah dicerna dan diserap.
     Diantara petunjuk Rasulullah ialah dengan memberikan makanan yang lembek dan matang bukan yang keras dan mentah, sebab lebih gampang ditelan dan mudah dicerna. Contohnya masakan talbinah, yakni bubur hisaa' yang terbuat dari campuran susu dan kebanyakan dibuat dari campuran tepung gandum kasar atau dari tepung gandum halus dan terkadang diberi campuran madu. Untuk itu Rasulullah bersabda, "Talbinah berkhasiat mengembalikan semangat orang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan," (HR Bukhari Muslim [5417] dan Muslim [2216]).

      Adapun sabda Beliau, “karena Allah lah yang memberi makan dan minum” tidak bermakna bahwa Allah menurunkan makanan dan minuman kepada orang yang sakit agar ia memakannya.
   Ternyata hal itu merupakan rahasia Ilahi yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern, orang yang sakit memperoleh energi dari sumber-sumber dalam tubuh.
Sumber-sumber dalam tubuh yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.    Tubuh memanfaatkan glikogen yang tersimpan di dalam hati dan otot. Maka dari itu,bila sakit terus berlanjut kebutuhan tubuh akan berpindah kepada sumber yang lainnya.
2.   Memproduksi glukosa dari sumber-sumber lemak dan protein. Protein akan terurai menjadi asam amino,dan lemak terurai menjadi asam lemak.
Ibnu Qayyim berkata dalam Zaadul Ma'aad (IV/90), "Beberapa dokter ahli berkata, 'Sungguh banyak sekali faedah dalam sabda Rasul ini yang mengandung hikmah-hikmah. Hal ini dapat dirasakan terutama oleh para ahli medis dan orang yang mengobati para pasien.
      Dan tidak menutup kemungkinan Allah Yang Maha Kuasa memberikan energi dari arah yang tidak manusia ketahui.
     Sedangkan apabila orang yang sakit menginginkan suatu makanan, maka kita harus berusaha memberinya makan sesuai keinginannya tersebut kecuali, bila orang yang tahu masalah kesehatan menyatakan bahwa makanan ini atau jenis lainnya sangai berbahaya maka kita wajib rnenghindari penyebab bahaya terse­but. Nabi pernah bersabda semakna dengan ini.
     Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah membesuk seseorang, beliau bertanya kepadanya, "Apa yang Engkau inginkan? " Ia menjawab, "Aku ingin roti gandum." Lantas Rasulullah bersabda, "Barangsiapa memiliki roti gandum, hendaknya Ia mengirimkannya kepada Saudaranya ini." Selanjutnya Rasulullah bersabda, "Apabila orang yang sakit salah satu dari kalian menginginkan suatu makanan, hendaknya dipenuhi” (H.R. Ibnu Majah)
     Dari Anas bin Malik, Ia menuturkan, Rasulullah menengok seseorang yang lagi sakit. Beliau bertanya, “Engkau ingin sesuatu?’ Ia menjawab, ‘Aku ingin kue!’ ‘Baik,’ jawab Beliau. Lantas orang-orang mencarika kue untuknya.”
Wallahu a’lam bish shawab - Dan Allah Mahatahu/lebih tahu yang benar/yang sebenarnya
      Demikianlah pesan-pesan Rasulullah terkait dengan kesehatan bagian pertamax. Semoga Pembaca bisa mengambil hikmahnya dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Insya Allah kalau ada waktu dan kesempatan, Admin akan menulis bagian keduax, ketigax, dst..Amiin..

Referensi:
Resep Hidup Sehat Cara Nabi karya Dr. Sayyid Abdul Hakim Abdullah. 2011.  Kiswah Media; Solo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar