Bismillah...
Assalamu
alaikum Wr Wb..
Alhamdulillah,
tak terasa tinggal menghitung hari Ramadhan akan segera tiba. Pada kesempatan
ini Admin akan mem-posting pesan Rasulullah yang terkait dengan kesehatan [bagian
II] + yang berhubungan dengan amalan yang Kita kerjakan setiap hari pada bulan
Ramadhan yaitu puasa.
“Berbukalah dengan yang manis, teh *o*o*
*o**o...” tampak akrab di telinga Kita.
Yah, itu karena kalimat itu adalah jargon salah satu produk teh di Indonesia.
Dan iklan tersebut ramai menghiasi layar tv Kita jika memasuki bulan suci
Ramadhan. Lantas, apakah itu baik bagi kesehatan? Apa Rasulullah pernah
menasehati Kita tentang hal itu? Padahal Rasulullah bersabda:
“Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk.” (H.R. Abu Dawud; no. 2356)
Jadi, jelaslah bahwa Rasulullah tidak pernah menyarankan
kepada Kita untuk berbuka puasa dengan yang manis (tp klo berbuka puasa bersama
dg Org yg manis, Ane pikir itu pengecualian, Hee..). Berbukalah dengan kurma tapi kalau kurmanya
tidak ada, bisa dengan air putih.
Bila kita telaah lebih lanjut, ternyata buah kurma mengandung karbohidrat kompleks. Saat berpuasa, kadar gula dalam darah menurun. Karbohidrat kompleks yang kita konsumsi saat berbuka sangat baik untuk meningkatkan glikogen perlahan-lahan sehingga tubuh menyimpan kembali energi secara bertahap dalam waktu yang lebih lama.
Apa yang
terjadi bila yang dikonsumsi adalah dari jenis karbohidrat sederhana? Tentunya
kadar gula akan melonjak dengan cepat, sehingga merespon insulin dalam tubuh
kita untuk naik dan selanjutnya tubuh menjadi lebih cepat menimbun lemak.
Inilah yang menjadi fenomena selama ini di masyarakat kita, bahwa setelah
berpuasa selama Ramadhan bukan tubuh ideal yang dicapai melainkan peningkatan
berat badan. Sekarang kita bayangkan bila setiap harinya kita berbuka dengan
menu es campur, kolak disertai kue-kue manis, atau ditambah gorengan yang jelas
mengandung lemak tinggi. Nah, berapa banyak kita sudah menginvestasikan
timbunan gula dan lemak di tubuh kita?
Wallahu a'lam bisshawab..
Referensi:
Sumber Hadis dari: http://almanhaj.or.id/content/2227/slash/0
Zahraini, Yuni. 2011.
Makanan manis untuk Berbuka??. http://gizi.depkes.go.id/artikel/makanan-manis-baik-untuk-berbuka.
Illustrasi gambar: http://www.bakedbyjoanna.com