Bismillah...
Assalamu alaikum Wr Wb
Sehat jiwa-raga, sehat fisik-psikis,
merupakan dambaan kita semua. Dalam hidup ini, manusia terbebani oleh dua tugas
besar; beribadah kepada Allah Ta'ala dan memenuhi tuntutan hidup duniawi. Dalam
menjalankan tugas tersebut, manusia perlu memiliki tubuh yang fit dan sehat.
Coba bayangkan ketika Kita akan melaksanakan suatu ibadah umroh (misalnya) tapi
pada saat tiba hari H keberangkatan tanpa diduga Kita jatuh sakit yang
mengharuskan Kita istirahat full atau pada saat akan ujian tutup di suatu
perguruan tinggi yang mana ketika hari H tiba, Kita kurang fit dalam menghadapinya
sehingga bisa saja mengakibatkan nilai yang didapat tidak sesuai dengan
harapan.
Islam telah memberikan sederet resep
hidup sehat yang disarikan dari petunjuk AI-Quran dan As-Sunnah. Islam telah
membimbing Kita untuk mampu menjaga kesehatan dan memudahkan kita meraih
kesembuhan bila sedang tertimpa sakit.
Pada kesempatan kali ini Admin akan mem-posting
tentang pesan-pesan Rasulullah Saaw terkait dengan kesehatan, tentunya ada banyak
sekali pesan-pesan Baginda yang memiliki efek terhadap kesehatan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya kalau makan/minum harus dengan duduk,
larangan tengkurap, manfaat madu, dll. Nah, karena pesan-pesannya banyak maka
Admin tidak serta merta langsung menyajikan semuanya tapi satu per satu, OK? Cekidot…
Pesan-pesan Rasulullah Terkait dengan Kesehatan [Bagian I]
"Jangan memberi makan Orang yang sakit?"
Manusia membutuhkan makan dan minum agar
mampu bergerak, berpikir dan menjalani hidup dengan normal. Tapi jika Seseorang
tertimpa sakit tertentu, adakalanya Ia merasa tidak memiliki nafsu makan dan
minum. Bahkan rasa dalam mulutnya berubah pahit sehingga Ia tidak dapat
merasakan enak. Kedokteran modern telah mengungkap bahwa keengganan pasien
untuk makan di saat-saat sakit adakalanya menjadi salah satu faktor kesembuhan.
Inilah yang diperintahkan Rasulullah.
Diriwayatkan dari Uqbab bin Amir Al-Juhani, Ia berkata, Rasulullah
Saaw bersabda:
"Jangan kalian memaksa orang-orang sakit kalian untuk makan dan minum. Karena, Allah memberi makan dan minum kepada mereka." (H.R. Ibnu Majah)
Penekanan pada hadist di atas adalah ‘Jangan memaksa’,
‘Jangan memaksa’ bukan berarti ‘Jangan memberi’, tetapi biarlah orang yang sakit
memakan makanan yang dia sukai.
Kadang orang menyangka bahwa orang yang sakit harus
makan dan kemudian memaksanya makan untuk menguatkan kesehatan tetapi tidak
seperti itu kenyataannya. Memaksa orang sakit untuk makan membuatnya tidak bisa
mengambil manfaat dari makanan tersebut karena otak tidak memerintahkan sistem pencernaan
untuk mengeluarkan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan. Hal ini justru
yang membuat kondisinya semakin bertambah buruk dan kritis.
Cara penanganan yang tepat adalah memberinya
proporsi yang bisa dicerna. Proporsi makanan di sini berkaitan erat dengan
kadar efektivitas alat pencernaan untuk bekerja. Proporsi ini juga hendaknya
sesuai selera si sakit. Jenis makanannya harus yang mudah dicerna dan diserap.
Diantara petunjuk Rasulullah ialah dengan memberikan
makanan yang lembek dan matang bukan yang keras dan mentah, sebab lebih gampang
ditelan dan mudah dicerna. Contohnya masakan talbinah, yakni bubur hisaa' yang
terbuat dari campuran susu dan kebanyakan dibuat dari campuran tepung gandum
kasar atau dari tepung gandum halus dan terkadang diberi campuran madu. Untuk
itu Rasulullah bersabda, "Talbinah berkhasiat mengembalikan semangat orang
sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan," (HR Bukhari Muslim [5417] dan
Muslim [2216]).
Adapun sabda Beliau, “karena Allah lah
yang memberi makan dan minum” tidak bermakna bahwa Allah menurunkan makanan
dan minuman kepada orang yang sakit agar ia memakannya.
Ternyata hal itu merupakan rahasia Ilahi yang baru
terungkap oleh ilmu pengetahuan modern, orang yang sakit memperoleh energi dari
sumber-sumber dalam tubuh.
Sumber-sumber dalam tubuh yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Tubuh memanfaatkan glikogen yang tersimpan di dalam hati dan otot. Maka dari
itu,bila sakit terus berlanjut kebutuhan tubuh akan berpindah kepada sumber
yang lainnya.
2. Memproduksi glukosa dari sumber-sumber lemak dan
protein. Protein akan terurai menjadi asam amino,dan lemak terurai menjadi asam
lemak.
Ibnu Qayyim berkata dalam Zaadul Ma'aad (IV/90), "Beberapa dokter ahli
berkata, 'Sungguh banyak sekali faedah dalam sabda Rasul ini yang mengandung
hikmah-hikmah. Hal ini dapat dirasakan terutama oleh para ahli medis dan orang
yang mengobati para pasien.
Dan tidak menutup kemungkinan Allah Yang Maha Kuasa
memberikan energi dari arah yang tidak manusia ketahui.
Sedangkan apabila orang yang sakit
menginginkan suatu makanan, maka kita harus berusaha memberinya makan sesuai keinginannya
tersebut kecuali, bila orang yang tahu masalah kesehatan menyatakan bahwa
makanan ini atau jenis lainnya sangai berbahaya maka kita wajib rnenghindari
penyebab bahaya tersebut. Nabi pernah bersabda semakna dengan ini.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah membesuk seseorang,
beliau bertanya kepadanya, "Apa yang Engkau inginkan? " Ia
menjawab, "Aku ingin roti gandum." Lantas Rasulullah bersabda, "Barangsiapa
memiliki roti gandum, hendaknya Ia mengirimkannya kepada Saudaranya ini." Selanjutnya
Rasulullah bersabda, "Apabila orang yang sakit salah satu dari kalian
menginginkan suatu makanan, hendaknya dipenuhi” (H.R. Ibnu Majah)
Dari Anas bin Malik, Ia menuturkan,
Rasulullah menengok seseorang yang lagi sakit. Beliau bertanya, “Engkau
ingin sesuatu?’ Ia menjawab, ‘Aku ingin kue!’ ‘Baik,’ jawab Beliau.
Lantas orang-orang mencarika kue untuknya.”
Wallahu
a’lam bish shawab - Dan Allah Mahatahu/lebih tahu yang
benar/yang sebenarnya
Demikianlah
pesan-pesan Rasulullah terkait dengan kesehatan bagian pertamax. Semoga Pembaca
bisa mengambil hikmahnya dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Insya Allah
kalau ada waktu dan kesempatan, Admin akan menulis bagian keduax, ketigax, dst..Amiin..
Referensi:
Resep Hidup Sehat Cara Nabi karya Dr. Sayyid Abdul
Hakim Abdullah. 2011. Kiswah Media; Solo