"Ilmu itu lebih baik dari Harta, ilmu menjagaMu sedangkan Kamu menjaga harta. Ilmu itu penghukum (Hakim) sedangkan harta itu terhukum. Harta itu berkurang jika dibelanjakan namun ilmu itu bertambah jika dibelanjakan" by. Saidina Ali bin Abi Thalib

Selasa, 17 Juli 2012

♜Berbuka dengan yang manis?♜

Bismillah...
Assalamu alaikum Wr Wb..
Alhamdulillah, tak terasa tinggal menghitung hari Ramadhan akan segera tiba. Pada kesempatan ini Admin akan mem-posting pesan Rasulullah yang terkait dengan kesehatan [bagian II] + yang berhubungan dengan amalan yang Kita kerjakan setiap hari pada bulan Ramadhan yaitu puasa.
            “Berbukalah dengan yang manis, teh *o*o*  *o**o...” tampak akrab di telinga Kita. Yah, itu karena kalimat itu adalah jargon salah satu produk teh di Indonesia. Dan iklan tersebut ramai menghiasi layar tv Kita jika memasuki bulan suci Ramadhan. Lantas, apakah itu baik bagi kesehatan? Apa Rasulullah pernah menasehati Kita tentang hal itu? Padahal Rasulullah bersabda:
 

“Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk.” (H.R.  Abu Dawud; no. 2356)

Jadi, jelaslah bahwa Rasulullah tidak pernah menyarankan kepada Kita untuk berbuka puasa dengan yang manis (tp klo berbuka puasa bersama dg Org yg manis, Ane pikir itu pengecualian, Hee..).  Berbukalah dengan kurma tapi kalau kurmanya tidak ada, bisa dengan air putih.

Bila kita telaah lebih lanjut, ternyata buah kurma mengandung karbohidrat kompleks. Saat berpuasa, kadar gula dalam darah menurun. Karbohidrat kompleks yang kita konsumsi saat berbuka sangat baik untuk meningkatkan glikogen perlahan-lahan sehingga tubuh menyimpan kembali energi secara bertahap dalam waktu yang lebih lama.
Apa yang terjadi bila yang dikonsumsi adalah dari jenis karbohidrat sederhana? Tentunya kadar gula akan melonjak dengan cepat, sehingga merespon insulin dalam tubuh kita untuk naik dan selanjutnya tubuh menjadi lebih cepat menimbun lemak. Inilah yang menjadi fenomena selama ini di masyarakat kita, bahwa setelah berpuasa selama Ramadhan bukan tubuh ideal yang dicapai melainkan peningkatan berat badan. Sekarang kita bayangkan bila setiap harinya kita berbuka dengan menu es campur, kolak disertai kue-kue manis, atau ditambah gorengan yang jelas mengandung lemak tinggi. Nah, berapa banyak kita sudah menginvestasikan timbunan gula dan lemak di tubuh kita?
Wallahu a'lam bisshawab..

Referensi:
Zahraini, Yuni. 2011. Makanan manis untuk Berbuka??. http://gizi.depkes.go.id/artikel/makanan-manis-baik-untuk-berbuka.
Illustrasi gambar: http://www.bakedbyjoanna.com

Jumat, 27 April 2012

♛ Jangan memberi makan Orang yang sakit? ♛

Bismillah...
Assalamu alaikum Wr Wb
     Sehat jiwa-raga, sehat fisik-psikis, merupakan dambaan kita semua. Dalam hidup ini, manusia terbebani oleh dua tugas besar; beribadah kepada Allah Ta'ala dan memenuhi tuntutan hidup duniawi. Dalam menjalankan tugas tersebut, manusia perlu memiliki tubuh yang fit dan sehat. Coba bayangkan ketika Kita akan melaksanakan suatu ibadah umroh (misalnya) tapi pada saat tiba hari H keberangkatan tanpa diduga Kita jatuh sakit yang mengharuskan Kita istirahat full atau pada saat akan ujian tutup di suatu perguruan tinggi yang mana ketika hari H tiba, Kita kurang fit dalam menghadapinya sehingga bisa saja mengakibatkan nilai yang didapat tidak sesuai dengan harapan.
     Islam telah memberikan sederet resep hidup sehat yang disarikan dari petunjuk AI-Quran dan As-Sunnah. Islam telah membimbing Kita untuk mampu menjaga kesehatan dan memudahkan kita meraih kesembuhan bila sedang tertimpa sakit.
     Pada kesempatan kali ini Admin akan mem-posting tentang pesan-pesan Rasulullah Saaw terkait dengan kesehatan, tentunya ada banyak sekali pesan-pesan Baginda yang memiliki efek terhadap kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya kalau makan/minum harus dengan duduk, larangan tengkurap, manfaat madu, dll. Nah, karena pesan-pesannya banyak maka Admin tidak serta merta langsung menyajikan semuanya tapi satu per satu, OK? Cekidot…

Pesan-pesan Rasulullah Terkait dengan Kesehatan [Bagian I]
"Jangan memberi makan Orang yang sakit?"

     Manusia membutuhkan makan dan minum agar mampu bergerak, berpikir dan menjalani hidup dengan normal. Tapi jika Seseorang tertimpa sakit tertentu, adakalanya Ia merasa tidak memiliki nafsu makan dan minum. Bahkan rasa dalam mulutnya berubah pahit sehingga Ia tidak dapat merasakan enak. Kedokteran mo­dern telah mengungkap bahwa keengganan pasien untuk makan di saat-saat sakit adakalanya menjadi salah satu faktor kesembuhan. Inilah yang diperintahkan Rasulullah.
     Diriwayatkan dari Uqbab bin Amir Al-Juhani, Ia berkata, Rasulullah Saaw bersabda:
"Jangan kalian memaksa orang-orang sakit kalian untuk makan dan minum. Karena, Allah memberi makan dan minum kepada mereka." (H.R. Ibnu Majah)
     Penekanan pada hadist di atas adalah ‘Jangan memaksa’, ‘Jangan memaksa’ bukan berarti ‘Jangan memberi’, tetapi biarlah orang yang sakit memakan makanan yang dia sukai.
     Kadang orang menyangka bahwa orang yang sakit harus makan dan kemudian memaksanya makan untuk menguatkan kesehatan tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Memaksa orang sakit untuk makan membuatnya tidak bisa mengambil manfaat dari makanan tersebut karena otak tidak memerintahkan sistem pencernaan untuk mengeluarkan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan. Hal ini justru yang membuat kondisinya semakin bertambah buruk dan kritis.
     Cara penanganan yang tepat adalah memberinya proporsi yang bisa dicerna. Proporsi makanan di sini berkaitan erat dengan kadar efektivitas alat pencernaan untuk bekerja. Proporsi ini juga hendaknya sesuai selera si sakit. Jenis makanannya harus yang mudah dicerna dan diserap.
     Diantara petunjuk Rasulullah ialah dengan memberikan makanan yang lembek dan matang bukan yang keras dan mentah, sebab lebih gampang ditelan dan mudah dicerna. Contohnya masakan talbinah, yakni bubur hisaa' yang terbuat dari campuran susu dan kebanyakan dibuat dari campuran tepung gandum kasar atau dari tepung gandum halus dan terkadang diberi campuran madu. Untuk itu Rasulullah bersabda, "Talbinah berkhasiat mengembalikan semangat orang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan," (HR Bukhari Muslim [5417] dan Muslim [2216]).

      Adapun sabda Beliau, “karena Allah lah yang memberi makan dan minum” tidak bermakna bahwa Allah menurunkan makanan dan minuman kepada orang yang sakit agar ia memakannya.
   Ternyata hal itu merupakan rahasia Ilahi yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern, orang yang sakit memperoleh energi dari sumber-sumber dalam tubuh.
Sumber-sumber dalam tubuh yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.    Tubuh memanfaatkan glikogen yang tersimpan di dalam hati dan otot. Maka dari itu,bila sakit terus berlanjut kebutuhan tubuh akan berpindah kepada sumber yang lainnya.
2.   Memproduksi glukosa dari sumber-sumber lemak dan protein. Protein akan terurai menjadi asam amino,dan lemak terurai menjadi asam lemak.
Ibnu Qayyim berkata dalam Zaadul Ma'aad (IV/90), "Beberapa dokter ahli berkata, 'Sungguh banyak sekali faedah dalam sabda Rasul ini yang mengandung hikmah-hikmah. Hal ini dapat dirasakan terutama oleh para ahli medis dan orang yang mengobati para pasien.
      Dan tidak menutup kemungkinan Allah Yang Maha Kuasa memberikan energi dari arah yang tidak manusia ketahui.
     Sedangkan apabila orang yang sakit menginginkan suatu makanan, maka kita harus berusaha memberinya makan sesuai keinginannya tersebut kecuali, bila orang yang tahu masalah kesehatan menyatakan bahwa makanan ini atau jenis lainnya sangai berbahaya maka kita wajib rnenghindari penyebab bahaya terse­but. Nabi pernah bersabda semakna dengan ini.
     Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah membesuk seseorang, beliau bertanya kepadanya, "Apa yang Engkau inginkan? " Ia menjawab, "Aku ingin roti gandum." Lantas Rasulullah bersabda, "Barangsiapa memiliki roti gandum, hendaknya Ia mengirimkannya kepada Saudaranya ini." Selanjutnya Rasulullah bersabda, "Apabila orang yang sakit salah satu dari kalian menginginkan suatu makanan, hendaknya dipenuhi” (H.R. Ibnu Majah)
     Dari Anas bin Malik, Ia menuturkan, Rasulullah menengok seseorang yang lagi sakit. Beliau bertanya, “Engkau ingin sesuatu?’ Ia menjawab, ‘Aku ingin kue!’ ‘Baik,’ jawab Beliau. Lantas orang-orang mencarika kue untuknya.”
Wallahu a’lam bish shawab - Dan Allah Mahatahu/lebih tahu yang benar/yang sebenarnya
      Demikianlah pesan-pesan Rasulullah terkait dengan kesehatan bagian pertamax. Semoga Pembaca bisa mengambil hikmahnya dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Insya Allah kalau ada waktu dan kesempatan, Admin akan menulis bagian keduax, ketigax, dst..Amiin..

Referensi:
Resep Hidup Sehat Cara Nabi karya Dr. Sayyid Abdul Hakim Abdullah. 2011.  Kiswah Media; Solo


Senin, 23 April 2012

♣ Sinyal-sinyal Positif Tubuh ♣

Bismillah..
Assalamu alaikum Wr Wb


Dipostingan pertama ini, Admin ingin menyajikan sinyal-sinyal positif tubuh yang terkadang dianggap buruk bagi kebanyakan dari Kita. Konten postingan bersumber dari buku, "Tubuh Anda adalah Dokter Terbaik" oleh DR. Husen A. Bajry, M.D., Ph.D



Tubuh selalu memberi kita sinyal positif agar seluruh aktivitas kita sesuai dengan yang tubuh inginkan, sebagai contoh:

1. Rasa Lapar

Rasa lapar merupakan sinyal positif tubuh yang memberi informasi kepada kita bahwa mesin pengolahan makanan kita sudah kosong dan siap diisi lagi karena itu sebaiknya kita makan tidak dengan acuan jam, tetapi dengan acuan rasa lapar. Sangat banyak kebiasaan orang makan sebelum lapar, makan dengan patokan jam, dan sangat banyak pula orang menunda-nunda waktu makan ketika sinyalnya sudah muncul, yang berefek pada meningkatnya asam lambung dan mengganggu keseimbangan sistem pencernaan kita. Akhirnya, muncul penyakit, seperti gastritis atau gastric ulcer (radang atau luka tukak lambung).

2. Rasa Haus

Rasa haus merupakan sinyal positif  tubuh. Tubuh meminta kita agar menambah cadangan air dalam tubuh kita. Mayoritas kita tidak tahu kapan sebaiknya kita minum dan berapa banyak tubuh membutuhkan air dalam satu hari.

3. Rasa Ngantuk

Rasa ngantuk merupakan sinyal positif tubuh. Tubuh memohon agar kita segera menidurkannya atau mengistirahatkannya. Berapa banyak orang memaksakan tubuhnya untuk tetap terjaga dengan berbagai tonik dan obat-obatan untuk memacu tetap segar, ketika sinyal positif rasa kantuk muncul, padahal itu memperbudak tubuhnya sendiri dengan memaksa proses aiami tubuh.

4. Rasa Lelah


Rasa lelah merupakan sinyal positif tubuh, setelah kita bekerja berlebihan, menguras fisik dan pikiran. Setelah itu berharap agar kita mengistirahatkan­nya, guna energi bisa segera pulih seperti sedia kala. Mengonsumsi minuman berenergi yang banyak di pasaran, hanya akan memaksa tubuh tetap segar sesaat. Namun berefek terhadap terganggunya sistem keseimbangan tubuh dan penyakit.

5. Rasa Mual

Rasa mual merupakan sinyal positif tubuh yang tidak boleh diredam dengan berbagai obat anti mual. Rasa mual mengindikasikan mesin pengolahan makanan kita sedang rusak atau bermasalah, bahkan mungkin banyak penumpukan toksik atau racun di organ pencernaan. Tugas kita adalah segera memperbaiki dan mengistirahatkannya dengan hanya memberi makanan yang mudah dicerna dan memiliki efek cleansing (pembersihan), seperti pada buah-buahan dan sayur-sayuran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Atau jenis makanannya harus sesuaikan dengan faktor penyebab (gejala mualnya).

6. Rasa Sakit
Rasa sakit bukanlah penyakit, melainkan efek yang ditimbulkan oleh penyakit. Oleh karena itu, seharusnya kita tidak boleh begitu saja meredam rasa sakit de­ngan berbagai obat-obatan analgetik, kecuali terpaksa karena rasa sakit yang sangat hebat dan tidak bisa ditahan. Kebiasaan meredam rasa sakit dengan berbagai obat-obatan yang akan memperbudak tubuh kita dan justru akan semakin mempersulit kita untuk mencari sumber kerusakan tubuh penyebab rasa sakit. Cara-cara ini hanya akan memperburuk tubuh kita daripada memperbaikinya. Walaupun untuk sementara waktu obat dapat mengurangi atau mengencangkan rasa sakit, tetapi itu hanyalah perbaikan semu yang dipaksakan.

7. Demam
Demam tidak selalu indikasi penyakit, tetapi seringkali reaksi positif tubuh. Demam bisa jadi indikator adanya infeksi tubuh, atau reaksi positif tubuh karena terjadi penumpukan toksik/racun dalam sistem tubuh kita sehingga tubuh harus menghasilkan ekstra panas dengan tingkatan suhu tubuh guna membakar/menetralisasi kelebihan toksik yang harus dibuang, yang tidak bisa diproses dengan suhu normal tubuh. Tugas kita adalah memberikan ekstra cairan pada tubuh kita (banyak minum) agar keseimbangan cairan dalam tubuh kita tetap terjaga karena ketika suhu tubuh naik atau demam, tubuh melakukan pembakaran cairan lebih cepat dari biasanya. Obat penurun panas hanya boleh diberikan bila suhu tubuh tidak terkontrol dengan pemberian ekstra cairan (banyak minum) dan kompres lokal.

8. Diare
Diare merupakan sinyal positif yang tidak boleh dihentikan dengan obat.   Ini  harapkali   menjadi   indikasi  bahwa  sudah  terjadi numpukan toksik dalam sistem pencernaan kita. Umumnya diare muncul kalau kita salah makan, makan-makanan sembarangan yang tidak higienis, atau kelebihan makan alias kekenyangan dengan berbagai jenis makanan yang tidak sinergis satu sama lain, yang masuk bersamaan dalam satu waktu. Tugas kita adalah menghentikan semua makanan yang masuk agar akumulasi bakteri penyebab  diare  bisa  dihentikan dan menggantinya dengan cairan yang banyak (seperti banyak minum air madu hangat atau air kelapa muda).

9. Konstipasi (sulit buang air besar)
Perlu kita sadari bahwa sulit buang air besar merupakan bagian dari penyakit dan penyebab ber­bagai penyakit akibat infeksi. Buang air besar yang normal adalah dua (2 kali) sehari tanpa kesulitan, sedangkan hampir setengah penduduk dunia punya masalah sulit buang air besar, khususnya  kaum  wanita. Konstipasi merupakan cara tubuh memberi tahu kita bahwa keseimbangan bakteri positif dalam usus kita sedang terganggu. Bukan hanya itu, tubuh juga memberi tahu bahwa itu merupakan dampak dari pola makan yang salah dan tidak seimbang. 

Dengan sinyal-sinyal ini Kita diharapkan agar lebih memperhatikan hak-hak tubuh atas diri Anda. Berikan tubuh haknya maka Insya Allah kualitas kesehatan yang lebih baik bisa dicapai.